Cara Mengubah Faskes di JKN
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Dalam program JKN, peserta memiliki kebebasan untuk memilih Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang ingin mereka gunakan. Faskes merupakan lembaga atau tempat yang menyediakan layanan kesehatan yang termasuk dalam program JKN. Jika peserta ingin mengubah Faskes yang telah ditetapkan sebelumnya, ada beberapa langkah yang harus diikuti. Artikel ini akan membahas secara lengkap cara mengubah Faskes di JKN agar peserta mendapatkan informasi yang jelas dan terpercaya.
1. Memahami Jenis Faskes dalam Program JKN
Sebelum membahas cara mengubah Faskes di JKN, penting untuk memahami jenis-jenis Faskes yang ada dalam program ini. Ada tiga jenis Faskes dalam JKN, yaitu:
a. Faskes Tingkat Pertama (Faskes 1)
Faskes ini merupakan fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat, seperti puskesmas, klinik dokter umum, dan dokter praktik mandiri.
b. Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan (Faskes 2)
Faskes ini merupakan fasilitas kesehatan yang melayani kasus yang lebih kompleks dan membutuhkan rujukan dari Faskes tingkat pertama. Contohnya adalah rumah sakit tipe C dan rumah sakit tipe B.
c. Faskes Rujukan Tingkat Tertinggi (Faskes 3)
Faskes ini adalah fasilitas kesehatan rujukan tertinggi yang melayani kasus-kasus khusus dan sulit, seperti rumah sakit tipe A.
2. Alasan Mengubah Faskes di JKN
Sebagai peserta JKN, ada beberapa alasan yang mungkin mendasari keinginan untuk mengubah Faskes yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa alasan umum termasuk:
a. Aksesibilitas
Peserta mungkin ingin mengganti Faskes karena alasan aksesibilitas. Misalnya, Faskes yang ditetapkan sebelumnya terlalu jauh dari tempat tinggal peserta, dan menggantinya dengan Faskes yang lebih dekat akan lebih praktis.
b. Kualitas Pelayanan
Beberapa peserta mungkin merasa tidak puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Faskes sebelumnya dan ingin mencoba Faskes lain yang memiliki reputasi lebih baik.
c. Spesialisasi Medis
Bila peserta membutuhkan pelayanan kesehatan spesifik yang tidak tersedia di Faskes sebelumnya, mereka mungkin ingin beralih ke Faskes yang menyediakan spesialisasi medis yang diperlukan.
d. Pertimbangan Ekonomi
Beberapa Faskes mungkin menawarkan biaya pelayanan yang lebih rendah atau fasilitas tambahan yang lebih menguntungkan, sehingga peserta ingin mengganti Faskes demi pertimbangan ekonomi.
3. Cara Mengubah Faskes di JKN
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengubah Faskes di JKN:
a. Mengumpulkan Informasi tentang Faskes Alternatif
Langkah pertama adalah mencari informasi tentang Faskes alternatif yang diinginkan. Peserta dapat memperoleh informasi ini dari internet, brosur, atau menghubungi call center JKN.
b. Memastikan Kelayakan Pergantian Faskes
Sebelum melakukan pergantian Faskes, pastikan bahwa Faskes yang diinginkan termasuk dalam jaringan provider JKN dan memiliki fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Selain itu, periksa apakah prosedur pergantian Faskes sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
c. Mengajukan Permohonan Pergantian Faskes
Setelah memilih Faskes baru, peserta harus mengajukan permohonan pergantian Faskes kepada BPJS Kesehatan. Biasanya, permohonan ini dapat diajukan secara online melalui portal resmi BPJS Kesehatan atau datang langsung ke kantor cabang BPJS Kesehatan terdekat.
d. Melengkapi Dokumen yang Diperlukan
Peserta perlu melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai syarat pergantian Faskes. Dokumen yang umumnya diminta antara lain adalah fotokopi kartu identitas, kartu peserta JKN, dan surat permohonan pergantian Faskes.
e. Menunggu Proses Verifikasi
Setelah mengajukan permohonan pergantian Faskes dan melengkapi dokumen yang diperlukan, peserta harus menunggu proses verifikasi dari pihak BPJS Kesehatan. Proses ini biasanya memerlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada jumlah permohonan yang sedang diproses.
f. Mengonfirmasi Pergantian Faskes
Setelah permohonan pergantian Faskes disetujui, peserta akan menerima konfirmasi resmi dari BPJS Kesehatan. Konfirmasi ini berisi informasi tentang Faskes baru yang telah ditetapkan untuk peserta.
g. Mencetak atau Mendownload Kartu Peserta Baru
Setelah pergantian Faskes berhasil, peserta dapat mencetak atau mendownload kartu peserta baru yang mencantumkan informasi Faskes baru peserta. Kartu peserta ini penting untuk mendapatkan akses layanan kesehatan di Faskes baru.
4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Mengubah Faskes
Setelah mengubah Faskes di JKN, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peserta:
a. Mengenali Layanan yang Tersedia di Faskes Baru
Pastikan untuk mengetahui layanan kesehatan apa saja yang tersedia di Faskes baru peserta. Hal ini akan membantu peserta mengoptimalkan manfaat JKN yang diterima.
b. Menginformasikan Faskes Lama tentang Pergantian
Jika peserta sebelumnya telah memiliki jadwal pemeriksaan atau rawat inap di Faskes lama, pastikan untuk menginformasikan pergantian Faskes kepada pihak Faskes lama agar rekam medis dan prosedur lainnya dapat diurus dengan baik.
c. Memonitor Kualitas Pelayanan Faskes Baru
Setelah mengubah Faskes, peserta sebaiknya tetap memantau dan menilai kualitas pelayanan yang diberikan oleh Faskes baru. Jika ada masalah atau ketidakpuasan, peserta dapat menyampaikan keluhan kepada pihak BPJS Kesehatan.
d. Memahami Hak dan Kewajiban sebagai Peserta JKN
Peserta juga harus memahami hak dan kewajiban mereka sebagai peserta JKN, termasuk batasan dan aturan-aturan yang berlaku dalam program ini.
5. Kesimpulan
Mengubah Faskes di Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan proses yang relatif sederhana jika diikuti dengan benar. Peserta harus memahami jenis-jenis Faskes yang ada dalam program JKN, memiliki alasan yang jelas untuk mengubah Faskes, mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan, dan memperhatikan hal-hal yang perlu dilakukan setelah pergantian Faskes. Dengan mengikuti panduan lengkap ini, peserta JKN akan lebih mudah mengakses layanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan mendapatkan manfaat maksimal dari program JKN.