Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar

Sebelum kita mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas maka tidak ada salahnya kita mengetahui pengertian pengelolaan lingkungan belajar yang mana pengelolaan lingkungan belajar atau hal tersebut bisa dimaknai dengan pengelolaan kelas adalah aktivitas yang mengarah pada peran guru untuk menata pembelajaran secara kolektif atau klasikal dengan cara mengelola perbedaan-perbedaan kekuatan individual menjadi sebuah aktivitas belajar bersama yang tujuannya untuk menciptakan kondisi belajar yang efektif.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar


Pengelolaan kelas juga merujuk pada penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa yang berlangsung pada lingkungan sosial, emosional, dan intelektual anak dalam kelas, menjadi sebuah lingkungan belajar yang membelajarakan. Fasilitas yang disediakan tersebut memungkinkan siswa belajar, tercapainya suasana kelas yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, nyaman, dan penuh semangat sehingga terjadi perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa. Demikian, ada beberapa variabel yang perlu dikelola oleh guru. Sebagai berikut:
  1. Ruang kelas, menunjukkan batasan lingkungan belajar.
  2. Usaha guru, tuntuntan adanya dinamika kegiatan guru dalam menyiasati segala kemungkinan yang terjadi dalam lingkungan belajar.
  3. Kondisi belajar, merupakan batasan aktivitas yang harus diwujudkan.
  4. Belajar yang optimal, merupakan ukuran kualitas proses yang mendorong mutu sebuah produk belajar.
Dalam pengertian lain dikemukakan bahwa pengelolaan kelas merupkan proses seleksi tindakan yang dilakukan guru dalam fungsinya sebagai penanggung jawab kelas dan seleksi penggunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai dengan masalah dan karakteristik kelas yang dihadapi. Jadi, pengelolaan kelas sebenarnya merupakan upaya mendayagunakan seluruh potensi kelas, baik sebagai komponen utama pembelajaran maupun komponen pendukungnya. Komponen utama adalah guru dan siswa, sedangkan komponen pendukung adalah sarana dan prasarana yang mendukung terwujudnya proses pembelajaran.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan lingkungan belajar adalah sebagai berikut: 

Memahami Ranah Psikologi Peserta Didik
Didalam buku manajemen kelas yang mengutip dari Djamarah menyatakan bahwa secara umum faktor psikologi itu ada dua macam yakni faktor intern dan ekstern. Adapun faktor intern adalah berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian siswa dengan ciri-ciri khasnya masing-masing yang menyebabkan siswa berbeda dari siswa lainnya secara individual. Hal ini dipengaruhi pada setiap individu tersendiri siswa tersebut.
Hal ini selaras dengan pernyataan mulia sarif dalam blog pribadinya yang menyatakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan lingkungan belajar salah satunya adalah:

Memahami sifat yang dimiliki siswa,
Ini berkaitan bagaimana guru tersebut memperhatikan aspek psikologi siswa berdasarkan faktor internnya dengan cara memahami sifat yang dimiliki siswa tersebut. Karena pada dasarnya anak memiliki imajinasi dan sifat ingin tahu. Keduanya merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap atau pikiran kritis dan kreatif. Oleh karenanya, kegiatan pembelajaran perlu dijadikan lahan yang kita olah agar menjadi tempat yang subur bagi perkembangan kedua potensi anugerah Tuhan itu. Suasana pembelajaran yang diiringi dengan pujian guru terhadap hasil karya siswa, yang disertai pertanyaan guru yang menantang dan dorongan agar siswa melakukan percobaan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya langkah awal memahami kebutuhan siswa tersebut secara intern.

Memahami minat peserta didik
Adapun pengertian minat yang penulis kutip dalam buku Muchlis Solichin dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan meyatakan bahwa minat  disini berhubungan dengan kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.  Jadi mengenal minat peserta didik sangat penting, karena mereka akan merasa senang dengan materi pelajaran yang disampaikan. Apalagi materi tersebut sangat sesuai dengan minat mereka dan ada hubungannya dengan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka.

Memahami Latar Belakang Peserta Didik
Memahami latar belakang peserta didik didik ini membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. namun sangat penting untuk diingat bahwa hal ini semestinya tidak membuat guru untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak mereka sukai. Sama artinya dengan seorang guru akan marah dan tidak menyukainya, bila ada siswa bertanya tentang sesuatu yang sangat prinsipil dan pribadi tentang dirinya. Sebagai seorang guru seharusnya mempunyai keterangan yang lengkap tentang masing-masing murid meliputi:
  1. Latar belakang psikologi siswa yang meliputi hasil-hasil tes kecerdasan, tes perasaan, kecakapan dan lain-lain.
  2. Latar belakang kemampuan siswa yang meliputi kemajuan dalam mata pelajaran yang akan diberikan dan yang sehubungan dengan itu.
  3. Latar belakang kesehatan fisik siswa seperti penglihatan, pendengaran, gejala-gejala penyakit dan lain-lain.
  4. Latar belakang siswa tentang pengalaman kerja, partisipasi kegiatan di  dalam dan di luar kelas dan menjadi anggota organisasi di luar dan dalam sekolah.
  5. Latar belakang siswa tentang perhatian siswa terhadap pendidikan. Dalam hal ini guru harus mampu membedakan antara siswa yang aktif fisik dengan siswa yang aktif mental karena kadang kala siswa aktif dalam pekerjaan fisiknya namun belum tentu mereka aktif mentalnya atau bisa dikatakan memberikan gagasan pemikirannya.
  6. Latar belakang kehidupan keluarga yang meliputi status ekonomi, pendidikan orang tua susunan dalam keluarga jabatan dan hubungan sosial orang tua di masyarakat.
Adapun faktor ekstern yaitu terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokkan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas, semakin banyak jumlah kelas dikelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan menimbulkan konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa dikelas cenderung lebih kecil terjadi konflik. Adapun faktor ini berhubungan dengan satu individu dengan individu lainnya.